Tuesday 30 July 2013

Mengapa pH naik dan turun?



Air yang terdapat di akuarium atau bak semen dan fiberglass bisa naik dan turun. Naik-turunnya pH air ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa diantaranya adalah air yang dipakai memang sudah asam atau basa.

Selain itu, dekorasi yang dipakai juga mempengaruhi  pH. Cangkang koral, batu karang laut, dan beragam bebatuan dari bahan yang mengandung kapur atau Ca akan bereaksi dengan air sehingga menaikan pH air.
Sebaliknya, hiasan berupa akar bakau atau akar-akaran tanaman air sebagai hiasan bisa menurunkan pH karena mengandung zat tanin yang masih terkandung dalam akar tanaman tersebut.

Banyak peternak tradisional yang kurang mengetahui definisi dan pengaruh pH air, toh berhasil juga memijahkan berbagai jenis ikan hias. Beberapa hal yang dilakukan peternak tradisional sebenarnya sudah mengeliminir beberapa hal, seperti penyifonan dan pergantian air secara rutin adalah suatu kinerja untuk menetralisir pH yang terlalu asam.

Proses yang terjadi di air kolam atau akuarium, tanpa disadari adalah menuju ke arah pengasaman air. Proses nitrifikasi (penguraian aktivitas bakteri pengurai di air akuarium), respirasi (ikan bernafas), dan fotosintesis (bila ada lumut atau tanaman air di bak/ akuarium) akan membuat air menjadi asam. Bila ikan yang dipelihara adalah jenis ikan yang memang membutuhkan air dengan pH asam tentu bukan masalah. Sebaliknya bila ikan yang dipelihara adalah ikan yang harus hidup di air yang basa maka akan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup ikan.

Peternak tradisional sudah mempunyai trik alami, misalnya memakai rendaman daun ketapang yang sudah tua untuk menurunkan pH karena jenis ikan tertentu memijah pada pH yang agak asam. Nantinya, warna air akan menjadi coklat muda bening.